Coffeeshop Reefer adalah salah satu tempat ikonik di Amsterdam
Coffeeshop Reefer adalah salah satu tempat ikonik di Amsterdam, Belanda, yang beroperasi di bawah kebijakan toleransi Belanda terkait penjualan ganja dalam jumlah kecil. Tempat ini dikenal sebagai “coffeeshop” dalam konteks Belanda, yang secara spesifik merujuk pada kafe ganja, bukan kafe biasa yang hanya menjual kopi. Industri unik ini telah menjadi bagian integral dari budaya dan daya tarik wisata kota tersebut selama beberapa dekade.
Sejarah dan Konsep Coffeeshop
Konsep coffeeshop di Belanda dimulai pada awal 1970-an, di mana perdagangan obat lunak (ganja) yang semi-rahasia terjadi di dalam kafe-kafe. Pemerintah Belanda menerapkan kebijakan toleransi (disebut gedoogbeleid) yang unik: penjualan dan konsumsi ganja dalam jumlah kecil diizinkan di tempat tedsfishfry.net berlisensi, meskipun secara teknis masih ilegal. Tujuan utama kebijakan ini adalah untuk memisahkan pengguna obat lunak dari pengedar obat keras, sebagai bagian dari strategi kesehatan masyarakat.
Coffeeshop pertama di Amsterdam, Mellow Yellow, dibuka pada tahun 1972, dan sejak itu, banyak tempat lain bermunculan, termasuk Coffeeshop Reefer. Meskipun jumlah total coffeeshop di Belanda telah menurun drastis dari sekitar 1.500 pada awal 90-an menjadi sekitar 564 pada tahun 2020 karena peraturan yang lebih ketat, tempat-tempat seperti Reefer terus beroperasi.
Lokasi dan Atmosfer
Coffeeshop Reefer terletak di Sint Antoniesbreestraat, di pusat kota Amsterdam, dekat dengan Pasar Waterlooplein yang terkenal. Tempat ini menonjol di malam hari dengan tanda neon merahnya yang khas, menangkap esensi kehidupan kota malam Amsterdam. Interiornya digambarkan memiliki suasana yang mengundang dan didekorasi dengan baik, seringkali dengan musik latar yang tenang. Tempat ini melayani baik penduduk lokal maupun turis, menawarkan suasana santai untuk bersantai atau bertemu teman.
Peran dalam Budaya Amsterdam
Keberadaan coffeeshop merupakan bagian yang signifikan dari pengalaman Amsterdam bagi banyak pengunjung. Coffeeshop seperti Reefer menawarkan berbagai pilihan produk ganja, dan beberapa, seperti yang disebutkan dalam laporan berita, bahkan memiliki fasilitas seperti WiFi dan bar jus. Penting untuk dicatat bahwa di dalam coffeeshop, penjualan atau konsumsi minuman beralkohol tidak diizinkan.
Meskipun pernah ada diskusi tentang potensi larangan turis memasuki coffeeshop, para pekerja di industri ini, termasuk mereka yang bekerja di Coffeeshop Reefer, berpendapat bahwa larangan tersebut akan menghilangkan sebagian besar pendapatan dan sangat merugikan bisnis. Hal ini menyoroti peran ekonomi dan budaya yang dimainkan oleh tempat-tempat ini di ibu kota Belanda.